Pagi buta sekelompok orang berseragam oranye
mulai meyisir jalan – jalan utama kota untuk mengangkut sampah – sampah yang
sebelumnya telah di kumpulkan rekan – rekan mereka. Memang pekerjaan mereka
sebagai petugas kebersihan jalan – jalan kota setiap pagi
Sampai di sekitar taman kota mobil pengangkut
sampah itu berhenti tepat disamping bak sampah besar. Seperti biasa para
petugas bergegas memasukan sampah – sampah itu kedalam mobil. Karena bak
terlalu penuh sampah pun tercecer kembali di jalan. Tapi itu tidak di pedulikan
oleh mereka karena tugas mereka masih banyak dan yang tercecer hanya sedikit
atau mungkin kepedulian mereka yang kurang. Merekapun bergegas naik mobil untuk
melanjutkan pekerjaan mereka. Tiba – tiba Ahmad bocah laki – laki kelas 2 SD
lari mengejar mobil itu sambil berteriak “pak! Pak! Sampahnya ada yang
ketinggalan..” sambil memungut beberapa sampah yang tadi tercecer. Ternyata
Ahmad memang sudah memperhatikan mereka sejak tadi. Akhirnya mobil pengangkut
sampah berhenti, dan salah seorang petugas menghampiri Ahmad untuk mengambil
sampah yang ia bawa. “terima kasih anak pintar..” puji petugas itu sambil
tersenyum.
Kejadian itu menyita perhatian semua orang
yang ada di taman kota. Hati mereka terharu dengan kepedulian Ahmad dengan
lingkungan, bahkan lebih peduli daripada mereka. Mereka sadar setelah melihat
kejadian itu, mereka menjadi semakin peduli dengan kebersihan lingkungan.
Diantara mereka ada seorang pria yang berprofesi
sebagai kepala sekolah di salah satu Sekolah Menengah Atas di kota itu. ia
sangat kagum dengan apa yang diperbuat Ahmad. Ia memiliki tekat akan
menyampaikan hal baik itu pada orang – orang terdekatnya, termasuk anak
didiknya di sekolah.
Pagi itu Bapak Kepala Sekolah tersebut menjadi
inspektur upacara, seperti tekadnya dia langsung menceritakan kejadian yang
barusaja dia alami dalam sambutanya. Para peserta hikmad mendengarkan cerita
itu. perubahan besar dialami sekolah itu. warga sekolah menjadi amat peduli
dengan lingkungan. Tak lama sekolah itu menjadi sekolah paling bersih di kota
itu.
Kita berbuat baik tentunya bukan untuk
mengharapkan sesuatu. Karena kita sadar itulah peran yang harus kita mainkan.
Adalah kewajiban kita untuk menyingkirkan duri di jalan yang sedang kita lalui,
bukan saja agar tak melukai diri kita, namun untuk menjaga para pejalan lain.
Jadi. meski tak seorang pun mengucapkan terima
kasih atas perbuatan baik anda, itu tak perlu mengecilkan arti kerja anda.
Mungkin saja orang lain tak memahami kebaikan itu. karena mereka menganggap
memang seharusnya anda lakukan itu. Maka. apatah artinya sebuah ucapan terima
kasih. Biarkan saja kebaikan mengalir dari tangan anda. Dan.biarkan benak anda
terbebas dari perasaan berjasa. Temukan arti pesan sang bijak, berikan derma
dari tangan kanan seakan-akan tangan kirimu tak mengetahuinya.
Ahmad tak mengerti bahwa perbuatanyalah yang
menginspirasi orang – orang disekitarnya menjadi peduli pada lingkungan. Bahkan
anda yang telah membaca artikel ini.
Sekian semoga bermanfaat, terima kasih...
By. Iwan Setiawan (ktr PDD)