“Nguuung..... nguuung..... nguuung....” suara
bising Binatang lincah penuh waspada. Ditunjang dengan badannya yang ramping,
kaki kecil, dan sayap yang cukup lebar. Berburu mangsa bertaruh nyawa
menghiyasi hari harinya.
Ketika hinggap di tubuh mangsa, matanya ketap
ketip tengok kanan tengok kiri, penuh waspada. Para pemburu, selalu mengancam,
bahkan korban menjadi bahaya baginya.
Itu semua membuat “NYAMUK” lincah dan gesit
untuk selalu meloloskan diri, saat bahaya mengacam. Si Nyamuk selalu lolos
sejauh ini, instingnya sangat tajam, pengalamannya telah banyak.
Suatu ketika Si Nyamuk mendapat kesempatan
emas, dari kejauhan tampak seorang pemuda berkulit putih, kencang dan subur.
pemuda itu tampak lemas selepas dari aktifitasnya yang begitu padat pada hari
itu. Ia masuk kamar dan langsung merbahkan dirinya di tempat tidur.
“ha.. ha.. ini kesempatan emasku” gumam Si
Nyamuk
Setelah menunggu beberapa saat Si Nyamuk mulai
beraksi. Dia muali terbang mendekati Pemuda itu. Terus mendekat, terbang di
sekitar Pemuda itu dengan tetap selalu waspada. Setelah yakin keadaan betul –
betul aman dia mulai menghinggap di beberapa bagian tubuh Pemuda itu.
Pertama kali hinggap dia tetap selalu
waspada, dia meyedot darah sebanyak – banyaknya. Si pemuda tetap tidak merasa
darahnya di sedot. Mengetahui keadaan itu Si Nyamuk terus dan terus menyedot
darah pemuda itu sekuat – kuatnya. Sampai akhirnya kaki si nyamuk yang
kecil tidak kuat lagi menahan beban tubuhnya yang penuh dengan darah, dia tidak
mampu untuk terbang dia pun jatuh tersungkur.
Pesan : sifat tamak yang di miliki nyamuk
membuatnya lengah dan lemah, ketiak dia mendapat kesempatan menghisap darah,
dai akan menghisap darah sekuat – kuatnya, sehingga tidak mampu terbang lagi.
Tidak uasah di pukul ngglundung sendiri.
Begitu juga dengan manusia, walaupun diberi
kesempatan mengumpulkan harta sebanyak – banyaknya. Umur manusia tetap
terbatas.
Maka Gunakanlah hidupmu dengan bijaksana.
Inspired by Drs. H. Agus Susarso
By Iwan Setiawan