kemarin seharian ada di jalan, ternyata banyak sekali pelajaran itu. mungkin saya hanya dapat mengabil sedikit. sedikit saja yang bisa saya share dengan temen temen. karena mungkin saya baru bisa mengambil sedikit, walaupun sebenarnya pengen ngambil banyak. namun saya berharap yang sedikit ini bisa menjadi banyak manfaat.
Sebenarnya di jalan itu membosankan, panas, capek, semua terasa asing. kaya orang ilang gitu... tapi saya sudah terbiasa seperti itu, jadi saya anggap di jalan itu sebagai wisata, ya
Wisata Jalan.
kali ini saya ingin berbagi tentang pengalaman pribadi saya perjalanan dari jombang - wonosobo. pertama naik bus Mira. e.. ternyata udah nggak dapat tempat duduk, jadi berdiri deh... tapi nggak apa daripada nunggu lagi. udah cukup lama nunggunya.
seperti biasa busnya mulai jalan. seru juga liat bus yang saya naiki mulai mendahului (menyalip) kendaraan kendaraan didepannya. ikut tegang juga, adrenalinnya ikut terpacu. tapi semua itu kan udah biasa jadi nggak ada yang istimewa. sampai saya tertipu dengan seseorang.
Tertipu dengan penampilan seseorang, di Wisata Jalan.
Walaupun keadaan berdiri saya bisa melihat dengan jelas seseorang di luar bus. seseorang mungkin berumur sekitar kepala empat, berjenggot udah mulai memutih, dan memakai koko putih. saya berpikir kenapa dia lari - lari menuju bus ini, dan kenapa pak sopir tetep menjalankan busnya walaupun dengan pelan. saya sangat heran dengan semua itu. tidak begitu saya sadari ternyata pria tersebut sudah berdiri di belakang saya. oh pak yai ini penumpang mau naik bus, pikir saya.
Ternyata dugaan saya salah, dia mulai mengucapkan salam dan menyapa pak sopir, kondektur dan semua penumpang. baru saya menyadari kalau dia adalah pengamen. dia muali menyanyi dengan lagu lagu islami (mungkin pujian pujian gitu). dalam hati saya "astaghfirulloh, kok tega banget bapak ini ngamen dengan lagu tersebut". saya sebagai orang islam merasa ikut direndahkan, sangat disayangkan hal seperti itu. tapi ya udah lah itukan hak dia.
Setelah selesai nggak sampai lima menit disambung oleh pengamen lain. kalo yang ini penampilannya biasa. ketika dia mulai nyanyi ternyata sama dengan pengamen pertama tadi. lagunya islami. saya pikir "wah mungkin ini rokyahnya yang tadi". beberapa lagu sama dan lebih jago yang ini.
Nggak lama, lagi lagi pengamen tapi kali ini pengamen beneran. em... maksud saya, dari penampilannya udah kelihatan, kayak anak punk, atau rocker, atau reagge.. Nggak tau lah pokoknya metal. Dua orang pemuda yang satu membawa seperti kendang tapi panjang sedangkan yang lain membawa gitar kecil alias kencrung. Gaya ngamennya pun beda dari biasanya, setelah satu lagu selesai mereka menawarkan penumpang untuk request lagu. Sampai ada beberapa lagu yang mereka nyanyikan. kemudian tanpa saya sangka, ada seorang penumpang yang request lagu solawatan. Sontak saya kaget, mungkin dia bermaksud ngetes dua pengamen itu yang sok melayani request. Dan yang membuat saya lebih heran mereka menyanggupinya, dan jauh lebih keren dari dua bapak yang pertama tadi. karena dimainkan duet dua orang. " wah... wah... ini rokyahnya lagi, yang agak mbeling" batin saya.
Kemudian ada lagi perempuan berpenampilan muslimah, kayak anak pondokan lah... Dia mulai membagikan amplop kecil bertuliskan permohonan batuan dana untuk pembangunan masjid x. nggak taulah apa motifnya. kalau memang benar untuk pembangunan masjid, bukankah penumpang yang ada dalam bus itu belum tentu 100% muslim, mungkin ada kristen, katolik, hindu, budha, ateis dll. itu sama saja menjatuhkan martabat, kewibawaan islam. seakan akan umat islam sendiri tidak mampu membangun masjidnya sendiri. kemudian seharian dia makan apa? apa nggak makan?. kalo dia makan sebagian dari uang itu, berarti dia mencari makan dengan cara menjatuhkan nama baik islam. astaghfirulloh... naudzubillahi min dzalik...
saya tidak bisa menceritakan semuanya satu persatu tentang mereka, yang jelas masih banyak lagi para pengamen sambung bersambung serasa tiada henti. memang sepanjang pengalaman saya di
Wisata Jalan, mungkin ini perjalanan yang paling ramai dengan pengamen.
Kalo saya pikir ya mungkin ini memang warna warni kehidupan, yang sesuai dengan apa yang telah disabdakan Rosululloh SAW, yaitu:
ليكونن من أمتي أقوام يستحلون الحر و الحرير و الخمر و المعازف، و لينزلن أقوام إلى جنب علم يروح عليهم بسارحة لهم، يأتيهم – يعني الفقير- لحاجة فيقولون : ارجع إلينا غدا، فيبيتهم الله ويضع العلم ويمسخ آخرين قردة وخنازير إلى يوم القيامة
“Akan datang pada umatku beberapa kaum yang menghalalkan zina, sutra, khomr (minuman keras) dan alat musik. Dan sungguh akan menetap beberapa kaum di sisi gunung, dimana (para penggembala) akan datang kepada mereka dengan membawa gembalaannya, datang kepada mereka (yakni si fakir) untuk sebuah keperluan, lalu mereka berkata : “Kembalilah kepada kami esok hari!”. Kemudian Allah menghancurkan mereka pada malam hari, menghancurkan gunung dan merubah sebagian mereka menjadi kera dan babi sampai hari Kiamat” (HR. Bukhari)
kita yang hidup di akhir zaman ini sudah bisa menyaksikan betapa haq nya sabda Rasul tersebut. seperti cerita saya diatas tadi bahwa lagu lagu, alat musik, tukang syair sudah merajalela dan seakan sudah dihalalkan. saya cuma bisa mengingatkan pada diri saya dan temen temwn semuanya untuk meminimalisir hal tersebut. okey...
ambil yang manfaat di
Buku Bermanfaat