Malam itu perlengkapan udah siap
semua. kami mulai ngecek satu persatu perlengkapan yang akan kami bawa besok
untuk ndaki
gunung sindoro. dan semua sudah lengkap, mualai tenda, tikar,
ransel, senter, jas hujan, pakaian ganti, korek api dll. Paling tinggal bekal
makanan besok dibeli waktu mau berangkat aja.
Sabtu pagi, 27 Desember 2014.
Perjalanan Do'a ku di Gunung Sindoro, Jawa Tengah
Saya pastikan lagi bahwa mas
Jhoni dan Chafid sudah siap untuk mendaki
Gunung Sindoro. ternyata mereka
begitu semangat, mereka udah bener - bener siap. Jadi kami tinggal berangkat.
Memang waktu itu cuacanya mulai mendung, tapi nggak masalah sih.
namun keadaan berkata lain
gerimis muali turun saat kami di terminal sawangan, wonosobo. Kami masih tetap
optimis walaupun hujan muali deras yang kami saksikan dari dalam bus. saya optimis karena pengalaman saya waktu mendaki Gunung Sumbing juga keadaan gerimis. Awalnya
kami mau mampir di kota wonosobo untuk belanja bekal ternyata trayek bus sekarang
nggak boleh lewat kota, jadi apa boleh buat kami turun dan belanja bekal di
dekat terminal mendolo, wonosobo.
Sekitar jam sebelas pagi kami
tiba di base camp
Gunung Sindoro. Ini waktu bagi ki untuk isoma (istirahat,
sholat, makan), ya tentunya sambil registrasi untuk pendakian. Alhamdulillah
ujan udah reda, ya walaupun masih mendung (always cloudy and rain seperti waktu
Wisata Tawangmangu). Setelah sesai
sholat dan berdo'a segera turun ke lantai dasar (jadi inget mas dmc hahaha....
nggak nggak...), saya juga nggak lupa do'a untuk memalingkan hujan (Allohumma hawwalaina wala 'alaina), sebenarnya
sudah dari pertama sih do'a itu selalu saya ucapkan. Habis itu kami langsung
start, memulai pendakian.
Awal perjalanan (always cloudy
and rain seperti waktu
Wisata Tawangmangu) tentunya melewati perkampungan, emmm orangnya cukup ramah, suka
menyapa juga. Kemudian kami mulai memasuki ladang pertanian penduduk, disana
ketemu beberapa pendaki yang baru turun juga para petani di ladang mereka
semuanya ramah (all is friendly). lagi lagi gerimis... lagi lagi do'a
"Allohumma hawwalaina..."
Sampai pos 1 hujannya makin
menjadi jadi, terpaksa deh berteduh disana baren sama para tukang ojek. Memang
di
gunung sindoro ini, para pendaki yang lewat jalur kledung, temanggung bisa
memakai jasa ojek sampai pos 1. "Allohumma hawwalaina..." pun selalu
saya ucapkan, berharap hujan segera reda.
Sekitar sejam disana, walaupun
masih agak gerimis kami putuskan untuk lanjut. Sepanjang jalan saya hampir tak
berhenti berdo'a "Allohumma hawwalaina..." karna sepanjang perjalanan
itu selalu gerimis atau ngremun (jawa), hujan kecil juga disertai angin. wah... ini
perjalanan yang berat di medan yang berat (on difficult track).
Walau demikian kami sangat
menikmati perjalanan ini. Buktinya kami bisa mendahului beberapa kelompok
pendaki didepan kami yang juga baru memulai pendakian hari ini. memang ternyata
bukan hanya kami yang baru mulai naik, ada beberapa kelompok pendaki yang
beranggotakan total puluhan orang. Banyak juga beberapa kelompok pendaki yang
mulai menuruni
gunung sindoro.
Tak terasa pos 2 telah kami
lewati kemudian pos 3 pun kami lewati. Itu kawasan awal batu tatah disana
banyak dump yang telah didirikan, kawasan ini cukup terbuka jadi angin dan
badai cukup terasa disini. awalnya kami putuskan untuk melanjutkan perjalanan
namun karena cuaca semakin tak bersahabat kami putuskan untuk mendirikan dump.
Kami terus naik untuk mencari tempat strategis untuk mendirikan dump. dan kami
bermalam disana.
Sepanjang malam pun sepertinya
nggak ada tanda tanda hujan akan reda. Saya hanya bisa berdo'a "Allohumma
hawwalaina..." setiap selesai sholat bahkan hampir setiap saat. Saya muali
berpikir ada yang nggak beres dengan ini. Dan mungkin ini sebab do'a saya tak
kunjung dikabulkan.
saya sadar setiap kali saya
berdo'a "Allohumma hawwalaina..." selalu terlintas nama seorang
temen. ya setiap kali saya berdo'a tiba tiba inget dia. karna dalam do'a
tersebut ada kata yang mirip dengan namanya. namun saya tidak mungkilah menulis
di sini siapa dia, yang jelas dia sudah saya beritahu tentqng ini, dan insya
Alloh dia tidak marah, karena dia kan temen baik saya. Paling – paling dia
senyum kalau baca tulisan ini. oke bukan itu yang ingin saya share disini. jadi
jangan fokus kesitu ya...!!
Ini menjadi pelajaran bagi saya,
saya inget dengan pesan pesan yang disampaikan Rosululloh SAW, bahwa Alloh itu
saaaangat pencemburu. Cemburunya Alloh pada hambanya melebihi apapun yaitu,
jika Alloh disekutukan dengan sesuatu, jika syariat syariatnya dilanggar, jika
orang orang yang Alloh sayangi di musuhi dll. seperti dalam hadist berikut :
عن
عبد الله رضي الله عنه، قال: «لا أحد أغير من الله، ولذلك حرم الفواحش ما ظهر منها
وما بطن، ولا شيء أحب إليه المدح من الله، ولذلك مدح نفسه» رواه بخاري
Artinya: "dari Abdillah dia
berkata: tidak ada seorangpun yang lebih pencemburu daripada Alloh, oleh karena
itu Alloh mengharamkan perbuatan dosa baik yang lahir maupun yang samar. dan
tidak ada sesuatupun yang lebih senang terhadap pujian daripada Alloh, oleh
karena itu Alloh memuji pada Dirinya sendiri" HR Bukhori.
Jadi pengalaman saya diatas itu
bukan karena saya salah berdo'a, atau saya terlalu banyak minta pada Alloh,
atau Alloh sudah bosan memberi.. bukan.. bukan.. itu. Itu semua karena mungkin
saya belum mukhlis, ketika berdo'a pikiran saya masih bercabang, belum fokus
benar dengan do'a tersebut. Jadi, bagaimana Alloh yang maha pencemburu mau
mengabulkan do'a saya.
Oleh karenanya berdo'alah dengan mukhlis, khusuk,
tumakninah supaya apa yang kamu inginkan segera dikabulkan.
semoga bermanfaat, sedikit tulisan di BukuBermanfaat.