Sebenarnya Yeni anak yang cerdas, dilihat dari
prestasinya selama ini dia selalu bisa meraih peringkat di kelasnya. Bahkan di
awal kelas 2, ia mendapat beasiswa geratis pembiayaan selama satu tahun. Sebuah
prestasi yang cukup membanggakan orang tuanya.
Keadaan berubah ketika Yeni mulai menginjak
kelas 3 SMK itu, Yeni memiliki banyak teman baru, mereka sering bermain keluar,
bahkan semakin lama semakin parah, kadang Yeni tidak pulang kerumah dengan
alasan mengerjakan tugas kelompok di rumah teman. Pergaulan membuatnya jarang
lagi membuka buku. Akibatnya peringkatnya terus menurun, Seringkali ia
mengikuti remidi. Guru Yeni heran dengan perubahan Yeni selama ini, beliau
sering memanggil Yeni untuk di nasehati, tapi itu semua siasia.
Orang tua Yeni pun di panggil pihak sekolah. Usaha
demi usaha telah di lakukan untuk menyadarkan Yeni demi masa depannya kelak. Yeni
sudah terlanjur nyaman dengan kehidupannya sekarang, ia sudah tidak peduli lagi
dengan prestasi dan yang lainnya. Pergaulan telah meracuni fikirannya.
Sampai saat menjelang UN dia masih cuek, Yeni
yakin saja saat UN nanti dia pasti bisa mengerjakan soal – soal itu dengan
hanya belajar semalam, seperti apa yang ia lakukan dulu, hanya dengan belajar
semalam saja ia mampu menguasai semua materi yang dia dapat di sekolah. Memang dulu
Yeni tidak pernah belajar dalam sekali waktu yang cukup lama, tapi Yeni selalu
konsisten untuk membaca kembali pelajaran – pelajaran yang ia dapat di sekolah
di waktu luangnya. Belajar sedikit demi sedikit tapi konsisten itulah yang
membuatnya mampu mengingat kembali materi yang ia dapat hanya dengan sekali
baca.
Saat malam hari itu dengan berat Yeni mulai
membuka buku, ia mulai membacanya, mula – mula ia membaca sekilas tapi ia mera
belum jelas. Yeni pun mengulang – ulang sampai beberapa kali, hasilnya sama
justru itu membuat ia semakin pusing, sedikit yang ia mampu kuasai.
Di hari – hari ujian membuat Yeni pesimis, ia
mulai gelisah memikirkan hasil ujian yang ia lalui dengan berat. Yeni jadi
sering murung. Ia sadar apa yang ia lakukan selama ini salah. Akhirnya Yeni
lulus walaupun dengan nilai yang pas – pasan.
Bila kita mampu mengumpulkan kebaikan dalam
setiap tindakan – tindakan kecil kita, maka kita akan dapati kebesaran dalam
jiwa kita. Sama halnya dengan belajar jika dilakukan terus menerus secara
konsisten walaupun sedikit, itu akan menjadi ilmu yang luar biasa.
Atau seorang yang di anggap baik oleh orang –
orang dekatnya pastilah dia akan selalu melakukan kebaikan – kebaikan kecil sehingga
sampai dia benar – benar dianggap baik.
Bagaimana tindakan – tindakan kecil itu
mencerminkan kebesaran jiwa sang pemiliknya?
Yaitu, bila disertai dengan secerca kasih
sayang didalamnya. Ucapan terima kasih, sesungging senyum, sapaan ramah atau
pelukan bersahabat, adalah tindakan yang mungkin sepele. Namun hal itulah yang
selalu menyrami dan memupuk rasa kasih sayang.
By: Iwan Setiawan (ktr PDD) at . 19:23