Dahulu kala
konon, ada seorang Raja muda yang pandai, ia sangat disegani oleh rakyatnya. Dalam
kepemimpinannya, dia sangat tegas, disiplin dan adil. Kehidupan rakyatnya
sangat makmur, hasil – hasil bumi bisa tersalurkan sebagaimana mestinya.
Semuanya senang dengan keadaan tersebut.
Suatu ketika
Raja berniat untuk membuat buku peninggalan yang bisa bermanfaat untuk orang –
orang yang hidup setelahnya. kemudian Raja memerintahkan semua mahaguru
terkemuka dalam kerajaannya untuk berkumpul dan menulis semua kebijaksanaan
dunia ini. 313 orang bijak telah terpilih sebagai tangan kanan Raja untuk
mengerjakan titah sang Raja.
Mereka segera
mengerjakannya, mereka menuangkan semua kebijaksanaan yang mereka ketahui
kedalam buku. Diantara mereka ada yang merenung di tempat – tempat sepi untuk
mengerjakan itu. ada juga yang mengamati kejadian – kejadian alam, perilaku
hewan, dan lain – lain.
Setelah empat
puluh tahun kemudian, mereka telah menghasilkan ribuan buku berisi
kebijaksanaan. Semua buku – buku tersebut di persembahkan untuk sang Raja untuk
di koerksi. Raja, yang pada saat itu telah mencapai usia enam puluh tahun,
berkata kepada mereka. "Saya tidak mungkin dapat membaca ribuan buku yang
kalian buat ini, Ringkaslah dasar-dasar semua kebijaksanaan itu..!"
Setelah sepuluh
tahun bekerja, para mahaguru itu berhasil meringkas seluruh kebijaksanaan dunia
dalam seratus jilid.'ltu masih terlalu banyak," kata sang raja. "Saya
telah berusia tujuh puluh tahun. Peraslah semua kebijaksanaan itu ke dalam inti
yang paling dasar. Maka orang-orang bijak itu mencoba lagi dan memeras semua
kebijaksanaan di dunia ini ke dalam hanya satu buku. Tapi pada waktu itu raja
berbaring di tempat tidur kematiannya. Maka pemimpin kelompok mahaguru itu
memeras lagi kebijak- sanaan-kebijaksanaan itu ke dalam hanya satu pernyataan:
"Manusia
hidup, lalu menderita, kemudian mati. Satu-satunyahal yang tetap bertahan
adalah cinta."
Kebahagiaan
adalah milik mereka yang mau menerima dengan lapang dada, atas apa yang
dimilikinya. Seseorang akan terus merasa menderita ketika dia tak menerima. Sifat
dasar manusia akan terus merasa kurang atas apa yang ia miliki. Seperti sabda
Rosululloh SAW. “ jika seseorang diberi harta sebanyak satu jurang maka dia
akan menjari jurang kedua, ketika dia telah mendapatkan 2 jurang maka dia akan
mencari jurang berikutnya. Sampai merka mati”