Alkisah pada suatu ketika, Angin, Air dan Nama Baik sedang mengadakan perjalanan bersama-sama. Angin, biasa datang terburu-buru seperti orang yang sedang marah. Bisa melompat di sini dan menendang debu di sana. Membuat gulungan – gulungan ombak, menerpa rerumputan dan pepohonan tak jarang pula ada yang tumbang olehnya. Air berjalan dalam bentuk seorang putri, ia berjalan mengalir berbelok kekanan ke kiri atau jalan lurus yang harus ia tempuh, ia pasrahkan semuanya pada keadaan sekitar, tanpa berpikir apa konsekwensinya. la selalu membawa kendi ditangannya, meneteskan beberapa air di atas tanah sekitarya. Nama Baik berwujud dalam seorang pemuda yang tampan dengan sikap-sikap yang baik. namun sedikit pemalu.
Mereka adalah sahabat yang saling memperkuat satu sama lain, dimana ada Nama Baik maka angin dan air akan selalu ada. Pada mulanya Nama Baik ada dimana – mana, dan semuanya dimulai dari Nama Baik. Sampai pada suatu ketika Angin mendapat tugas untuk membawa mendung ke suatu negara yang amat tandus. Selang beberapa saat Air pun berniat pergi untuk mengairi sawah sawah milik penduduk, yang sudah beberapa tahun terakhir kekeringan. Ketika Nama Baik akan beranjak pergi sontak ia terhenti dari langkahnya. Ia termenung lama seperti orang yang sedang kebingunan memikirkan sesuatu.
Melihat kejadian tersebut angin yang telah memulai langkahnya dengan kebiasaan yang tergesa – gesa. Ia melompat kedinding bukit dan berlari kelembah menendang debu dan kerikil didepannya. Memutar balik arah membentuk tornado dan kembali menuju arah teman – temannya. Sedangkan air yang baru saja menjatuhkan diri menuju jalan air pun akhirnya kembali lagi.
Mereka saling menyukai, meskipun mereka sangat berbeda satu sama lain. Ketika mereka harus berpisah, mereka bertanya, "Kapan kita bisa bertemu untuk mengadakan perjalanan yang lain lagi?" Angin menjawab, "Engkau akan selalu menemukan aku di puncak gunung-gunung atau melompat-lompat di sekitar kakimu. Meniup debu ke mana kamu pergi."
Air berkata, "Aku juga akan selalu ada disekitarmu. Kamu bisa pergi ke laut atau sungai, bahkan ke dapur, untuk menemuiku." Nama Baik tidak mengatakan apa-apa Angin dan Air bertanya, "Nama Baik, kapan dan dimana kita akan bertemu lagi?"
Nama Baik menjawab, “Aku ada dimana – mana semua orang berhak memiliki aku, dan aku tidak akan pernah pergi meinggalkan mereka”
"Namun kamu tidak akan bertemu aku lagi, di manapun Siapapun yang telah kehilangan aku sekali saja. takkan pernah bisa mendapatkan aku lagi." lanjut Nama Baik.
Akhirnya Angin, Air dan Nama Baik saling berpelukan. Mereka saling berjanji tidak akan dengan sengaja meninggalkan Nama Baik mereka.