Baru beberapa jam yang lalu saya disentak oleh Allah melalui sebuah sindiran, itulah saat dimana saya merasa sangat malu dihadapanNya.
Sebelum berlanjut mengenai ketidakpercayaan saya akan Tuhan, sedikit akan saya ceritakan mengenai kehidupan saya dan rekan-rekan mahasiswa saya yang ada di USA. Beruntung sekali saya mempunyai rekan yang baik seperti mereka, walaupun belum lama kita saling mengenal.
Kehidupan beragama adalah sesuatu hal yang sangat menarik bagi saya disamping ilmu keduniawian yang sedang saya jalani disini, saya hidup di lingkungan pesantren, dengan didikan pesantren pula. Tentunya tidak aneh jika saya mempunyai rekan-rekan / komunitas yang sangat tertarik mengenai bahasan atau topik ke-Ilahian.. Saya berharap mereka dapat mengambil manfaat dari pengalaman kehidupan spiritualitas saya disini.
United States of America..
Tentunya kita akan menyangka bahwa mayoritas penduduk disini adalah pemeluk Kristiani yang taat, seperti halnya Indonesia dengan mayoritas Muslimnya. Namun ternyata dugaan saya salah..hampir 90% dari rekan-rekan yang saya tanya mengenai religiusitas apa yang mereka anut, hampir keseluruhan dari mereka menjawab ATHEISM. Atheis merupakan sebuah paham yang tidak mengikuti aliran keagamaan manapun, bukan berarti mereka tidak mempercayai Tuhan, namun memang ada sebagian dari mereka yang sama sekali tidak percaya dengan Tuhan, dan lebih memilih percaya kepada Science /ilmu pengetahuan alam.
Salah satu rekan terdekat saya adalah penganut Atheis yang sama sekali tidak percaya dengan adanya Tuhan. Sejak dua hari yang lalu saya bersamanya untuk mengisi waktu libur Homecoming ke beberapa tempat di daerah Tampa, USA.
Saya selalu penasaran mengapa dia tidak mempercayai Tuhan, bahkan tidak jarang dia memakiNya tanpa alasan. Hingga terbesit dalam fikiran saya waktu itu,, maklum kalau dia tidak percaya, pasti sulit menjelaskan padanya dari mana asalnya Tuhan, saya sendiri juga sering memikirkannya,, terkadang agama tidak bisa dijelaskan dengan logika.
Waktu berjalan,, tibalah kami di Clearwater beach, sebuah pulau kecil yang asri di pinggiran negara bagian Florida. Mobil kawan saya terus berputar-putar mencari tempat untuk memarkirkan mobilnya, namun sepertinya hal itu tidak akan berjalan mulus, area parkir terlihat penuh sesak, belum lagi disertai dengan banyaknya mobil-mobil wisatawan lain yang sedang berharap hal yang sama. Ditengah ketidak mungkinan tersebut saya kembali bergumam dalam hati "seandainya saya dapat membuktikan keberadaan Tuhan pada dia.. " lalu saya mempunyai ide untuk mengatakan hal ini padanya :
"Bro, mintalah pada Tuhan,Tuhan berikan aku tempat parkir, kalau Dia menjawabnya dengan memberimu tempat parkir, maka kamu harus ikut aku dan percaya kepada Tuhan, namun kalau ternyata Dia tidak menjawabnya maka Aku yang akan mengikutimu"
Tapi…. Gila ah! gimana kalau ntar ternyata dia gak dapet tempat parkir! Masa gw harus jadi orang Kafir, ditambah lagi temen gw bakalan semakin ga percaya sama Tuhan dan akan maki-maki gw dan Tuhan gw! Gw juga takut kalau ntar Tuhan ga ngejawab, bisa jadi gw yang malah ga percaya sama Tuhan, cuma gara-gara tempat parkir! secara banyak orang yang meminta sama Dia, apa iya Tuhan ngejawab doa seorang Atheis yang minta tempat parkir..!
Saya adalah orang yang selalu mencoba untuk rasional, logis dan mencari tahu akan sesuatu hal yang patut untuk dicari tahu, saya tidak ingin menjadi orang beragama yang buta, saya ingin meyakinkan pada diri saya sendiri bahwa saya beragama bukan karena saya dilahirkan sebagai Muslim, namun saya beragama karena Allah yang berkehendak dan memberi petunjuk kepada saya untuk menjadi seorang hambaNya.
Saya memutuskan untuk tidak melontarkan ide yang baru saja terbesit, saya lebih memilih dia tidak percaya Tuhan daripada saya harus mengorbankan kepercayaan saya yang telah saya bangun selama ini.
Tapi, ternyata keputusan saya salah,,,
Beberapa detik, hanya beberapa detik setelah saya mengurungkan niat, datanglah seorang wanita melambaikan tangannya di depan mobil kami, dan betapa terkejutnya saya ketika wanita ini MEMBERIKAN TEMPAT PARKIR BERSAMA DENGAN TIKETNYA yang baru saja dia dapat!* Allahu Akbar... Bagaimana mungkin secara kebetulan wanita ini mengurungkan niatnya untuk tidak jadi menggunakan tempat parkir ditambah memberikan tiket parkirnya secara cuma-cuma! dan itu dia lakukan kepada teman Atheis saya! Bukan kepada yang lain!! Saya benar-benar merasa tertampar! Malu dihadapan Allah!
Tidak ada kekuatan selain Allah,,,Ternyata selama ini saya tidak sepenuhnya mempercayaiNya! Saya telah meragukan kekuatanNya! Saya tidak meyakini keMaha BesaranNya! Saya sedang disindir melalui peristiwa ini! Dia ingin mengatakan padaku bahwa Dia ada, dan aku tidak perlu tahu darimana Dia berasal! Dia juga ingin mengatakan padaku, kenapa aku ragu akan KekuasaanNya! Kenapa aku tidak berani untuk menantang temanku yang tidak mempercayaiNya?
HambaKu,, Apakah kamu juga tidak mempercayaiKu seperti halnya mereka?? mungkin itu yang ingin Allah katakan padaku..
Seketika itu saya menyadari,mungkin selama ini saya mempercayai Tuhan karena ketakutan saya pada siksaNya, atau sekedar mengikuti kyai, keluarga, ketakutan pada kedua orangtua, ancaman dan imaginasi kepercayaan yang saya bangun sendiri tanpa didasari bukti yang kuat. Mungkin itu pula yang terjadi pada kita.
Berulang kali doa yang saya minta padaNya dan dikabulkan ternyata belum cukup untuk sepenuhNya mempercayaiNya,, Astaghfirullahaladzim,, saya benar-benar menyesal, menyesal karena meragukanNya, dan menyesal karena tidak menyampaikan tantangan saya kepada teman saya. Seandainya saya menyampaikan itu maka paling tidak akan terbuka mata hatinya akan keberadaan Tuhan dengan ke-AgunganNya... Saya jadi teringat dengan Kyai Besar saya KH.Ubaidillah, ketika itu beliau menantang para kaum jahiliyah dengan taruhan potong leher, saya fikir bisa jadi itu sebuah dongeng masa lalu, atau mungkin hanya terjadi di masa lampau dan tidak mungkin terulang dimasa sekarang. Luar biasa hebatnya kepercayaan Beliau kepada Allah SWT hingga leher yang beliau pertaruhkan. Saya juga teringat dengan abang saya Akmal, ketika saya masih sering bersama dengannya di Solo, saya sering bertaruh mengenai tempat parkir, saya sering tidak percaya akan kekuatan positiv thinkingnya, walaupun sudah beberapa kali saya dikalahkan olehnya. Ternyata memang Tuhan ingin berbicara pada saya melalui tempat parkir,, hihi, saya tertawa kecil dalam hati,,
Mungkin saya menyesal, namun saya juga bersyukur, dan berbahagia betapa Tuhan menginginkan saya untuk selalu mempercayainya hingga nanti di akhir hayat saya dapat bertemu, bersua dan memadu kasih denganNya, Pangeran dan Sesembahan saya yang belum pernah saya lihat sebelumnya,, Terima kasih ya Allah,,
Pelajaran lain yang saya ambil adalah Hidayah (Petunjuk). Betapa itu menjadi hak prerogatifNya yang tidak dapat diganggu gugat, ketidak percayaan kawan saya terhadap DzatNya adalah bagian dari hakNya. Ketika Dia tidak berkehendak untuk memberikan hidayah kepada manusia, maka tidak akan ada manusia yang dapat memberikan hal tersebut kepadanya. Walaupun beribu-ribu Kyai datang kepadanya membawa Islam dan Allah, jika Dia tidak berkehendak, maka tidak akan ada yang bisa melawanNya. Hanya doa yang bisa menyertai harapan saya padanya. Begitu halnya dengan salah satu teman dekat saya di Indonesia yang baru-baru ini berpindah keyakinan... Saya tidak tahu dia membaca tulisan saya ini atau tidak,namun yang pasti jika memang ini jalan yang Allah pilih untukmu, maka aku berdoa terhadap kasih sayang Allah yang tidak ada batasnya untuk pintu yang selalu terbuka bagi hambaNya yang ingin kembali..
"Sesungguhnya engkau(Muhammad) tidak akan dapat memberi hidayah (petunjuk) kepada orang yang kamukasihi, tetapi Allah memberi hidayah kepada orang yang Dia kehendaki, dan Allah lebih mengetahui orang-orang yang mau menerima petunjuk". [Al Qashash/28 :56].
Wallahu A'lam Bisshowab. Semoga bermanfaat.
Writted by: Hafidz Ibnu Thoyibbun