Ujian kenaikan sudah dekat, siswa – siswi
dihimbau untuk mempersiapkan segalanya. Begitu juga dengan Merry di harus
mempersiapkan segalanya untuk menghadapi ujian tahun ini, semuanyapun sudah
Merry persipakan hanya satu persyaratan lagi yaitu dia harus melunasi
Administrasi sekolahnya sebelum ujian berlangsung.
Merry menyampakan pada ibunya bahwa dia harus
melunasi Administrasi sekolahnya jika ingin mengikuti ujian. Karena keadaan
ekonomi keluarga Merry yang sulit Ibu Merry hanya menyanggupinya demi
kebahagiaan anaknya. Walaupun cari hutang kesana kemari ia kerjakan.
Merry
anak yang rajin, sepulang sekolah dia membantu pekerjaan orang tuanya. Dia
berkeliling desa untuk menjual gorengan. Selama ini Merry selalu telat membayar
Administrasi sekolah apalagi akhir – akhir ini ibunya sering sakit – sakitan. Kondisi
Ibu Merry semakin memburuk dia tak mampu lagi membuat gorengan untuk di jual
sampai dia harus dirawat di rumah sakit, ternyata sakitnya sudah parah. Dia harus
dioperasi.
Layaknya jatuh tertimpa tangga. Mungkin ini
pepatah yang cocok untuk merry, masalah administrasi sekolah belum selesai
ditambah ibunya masuk sumah sakit dan harus dioperasi. Merry sangat bingung. Ayahnya
telah tiada semenjak dia masih kecil. Merry anak semata wayang. Dia tidak punya
siapa – siapa selain ibunya. dia merasa sudah tidak ada seseorang lagi di dekatnya
Merry sangat terpukul dengan kejadian itu, dia
harus mencari biaya untuk pengobatan ibunya. Sudah beberapa hari dia tidak
masuk sekolah. Dia terus berusaha mencari uang. Tapi itu semua tidak cukup. Merry
berfikir dia harus meminjam uang pada tetangga, kesana kemari mencari pinjaman
tidak pula dia dapat.
Bukan karena dia orang yang tidak amanat akan tetapi karena memang
keadaannya membuat sulit untuk membayar hutangnya. Apa lagi hutang ibunya yang
cukup banyak Hal inilah yang menjadi penyebab Merry sulit mendapatkan pinjaman
uang. Sudah berbagai usaha dia lakakan untuk mendapatkan pinjaman, tapi
hasilnya tetap sama. Merry tidak mendapatkan pinjaman itu.
Keadaan ibu Merry sudah semakin memburuk,
pihak rumah sakit tidak berani berbuat banyak sebelum pihak keluarga melunasi
administrasinya. Merry masih saja berusaha mencari biaya pengobatan ibunya. Saat Merry merasa tidak ada lagi seseorang di dekatnya, dia mendapat bisikan dari dirinya sendiri. Ia memiki niat untuk
menenangkan diri, ia menuju sebuah masjid. Kemudian dia sholat dan berdo’a
dengan segala kerendahan hati dia meminta pada Alloh. Semua ia cerikatan dalam
do’anya. Setelah merasa agak tengang, Merry muali berpikiran positif, ia yakin
pasti bisa melalui semua cobaan ini. Karena ia yakin Alloh tidak akan mencoba
pada hambanya diluar batas kemampuan hambanya.
Merry berjalan menuju rumah sakit, ia hanya
yakin bahwa Alloh akan menolongnya. Sampai di rumah sakit, ia langsung menuju
ruang asministrasi. Tanggapan penjaga administrasi berbeda dengan biasanya,
mereka kelihatan ramah dengan Merry. Merry bingung dengan perlakuan terhadapnya,
berbeda dengan hari – hari sebelumnya. Kebingungan Merry terjawab ketika mereka
menjelaskan bahwa semua administrasi pengobatan ibunya telah dilunasi.
Ternyata yang melunasi adalah teman baik ayah
Merry yang dulu pernah berhutang budi dengan Ayah Merry. Kini dia sudah menjadi
pengusaha kaya. Ia selama ini mencari sahabatnya yaitu ayah Merry kesana
kemari. Dan akhirnya dia berhasil menemukannya, akan tetapi semua orang tak ada
di rumah. Sampai akhirnya dia mendapatkan informasi ayah Merry sudah tidak ada,
dia mempunyai seorang anak perempuan dan istri yang sadang krosnis di rumah
sakit.
Tidak hanya membiayai pengobatan ibu Merry,
teman ayah Merry pun bersedia membiayai sekolah Merry sampai selesai.
Kesepian anda bukan karena tiadanya orang di
sekitar anda, namun karena tiadanya seseorang di hati anda. Anda dapat
kehilangan saat-saat yang berharga. Yaitu ketika anda suatu saat merasa enggan
untuk memberikan bantuan pada orang yang membutuhkan. Saat mengulurkan
pertolongan, tanpa sadar anda menjalin hati anda dan hati orang lain dengan
dawai emas yang tak tampak. Dawai itu bernama persaudaraan. Semakin banyak anda
menjalin dawai semakin jauh hati anda dari kesepian. Karena dawai-dawai itu
akan mendentingkan nada nada yang memenuhi dan menghibur jiwa.
By. Iwan Setiawan (ktr pdd, at:18.53)