Ada seorang nenek yang sudah tua renta, dia mempunyai 2 buah
tempayan. Kedua tempayan tersebut, ia gunakan untuk mengambil air di sebuah
sungai yang tak jauh dari tempat tinggalnya. Sebuah tempayan yang ia miliki
masih dalam kondisi bagus, tidak ada cacat sedikitpun. Sedangkan tempayan yang
lain dalam kondisi agak sedikit retak.
Setiap pagi dan sore si nenek selalu mengambil air dengan menggunakan
2 tempayan tersebut. Ia pikul kedua tempayan berisi air tersebut menuju ke
rumahnya. Tempayan yang bagus bisa selalu membawa penuh air dari sungai ke
rumah nenek, sedangkan si tempayan retak hanya mampu membawa sepahor air karena
dalam perjalanan air terus menetes dari sela – sela sisi yang retak. Dengan keadaan yang seperti itu sitempayan utuh merasa
bangga dan sombong atas apa yang dicapainya sedangkan sitempayan retak merasa
malu karena hanya bisa mengangkut setengah wadah air. Kebiasaan kedua tempayan
tersebut dia lakukan terus menerus selama 2 tahun. Satu dua hari mungkin
perbedaan diantara mereka tidak begitu kentara, tapi dalam waktu selama itu
membuat si tempayan retak semakin minder. Akhirnya ia menyampaikan keluh
kesahnya pada si nenek.
Tempayan retak: wahai nenek, aku sangat malu karena
tak bia memberi air yang penuh dan hanya bisa memberimu setengah wadah saja. Kenapa
engkau tidak mengganti diriku dengan tempayan yang baru. Sehingga engkau bisa
selalu membawa dau tempayang yang penuh air. Engkau akan memiliki lebihan air
yang cukup banyak, sehingga engkau bisa memanfaatkan air tersebut untuk dirimu
keluargamu dan orang – orang di sekitarmu.
Nenek: hai tempayan, kamu tak perlu merasa malu dengan
keadaanmu yang seperti ini, ketahuilah bahwa selama 2 tahun kau menemaniku.
Setiap jalan yang kau lalui selalu basah tersirami tetesan – tetesan air dari diri
mu, di sana selalu aku taburkan benih bunga dan bunga tersebut bisa hidup subur
karea setiap pagi dan sore hari tersirami. Dan atas bentukmu yang retak, bunga
itu bisa tersirami dengan baik dan menjadi bunga yang sangat indah. Bunga –
bunga itulah yang selalu menghiasi setiap ruangan di rumah ku, untuk
pernghormatan para tamu yang berkunjung. Rumahkupun terasa asri dan sejuk. Dan hal
itu tidak aku dapatkan dari tempayang utuh temanmu itu, Justru karna dirimulah aku
sangat berterima kasih kepadamu.
Messege from this story:
Allah menciptakan manusia dengan bentuk yang sangat
sempurna mengalahkan makhluq yang lain. Allah itu menciptakan manusia punya 2
sisi yaitu kelebihan dan kekurangan. Dan untuk itulah jangan merasa malu dan berputus
asa dengan dirimu yang telah diberikan oleh Allah. Setiap kekurangan yang kmu
miliki pastilah ada suatu potensi yang luar biasa dimana potensi itu tidak
dimiliki oleh orang lain. Begitu pula jangan terlalu bangga dengan kelebihan
yang kau miliki karena disana ada kekurangan yang tidak kamu ketahui.
Writted by: @Leeya Heyda Nurse sedikit edit.
Inspired
by: H. Agus Susarso