Pernahkah Anda menghadapi suatu peristiwa dimana Anda benar - benar sudah kepepet, atau mendesak harus segera diselesaikan? Atau mungkin ketika Anda selapas mengerjakan ujian dan anda hanya bisa menunggu bagaimana hasilnya? Apa yang biasanya akan Anda lakukan?
"Syukur" itulah cara yang menurut saya Alhamdulillaah sangat efektif. Disaat kita panik tentu sangat jarang bahkan sangat sulit bagi kita untuk bersyukur. Bagaimana mau bersyukur sedangkan kita dalam keadaan terdesak. Yang ada dalam pikiran kita pertama kali mungkin adalah mengeluh dan memohon. Sambil bahkan tak jarang kita "ngambek" sama Allah. Menyalahkan orang lain, orang yang tak tau apa - apa jadi kena imbasnya. "ga tau apa aku lagi binggung?" "bisa ga kamu pahami aku, aku lagi banyak kerjaan ni?" “coba gimana jika kamu di posisi guwe?”dll..
Lalu apa yang disyukuri sekarang? Yang harus kita syukuri adalah ingat ketika Allah pernah memberi anugerah kepada kita. Katakanlah kita pernah menyelesaikan suatu tugas dengan baik, kita diberi jalan keluar yang indah, ditolong dalam keadaan susah. Yakinlah pada apa yang akan Anda dapatkan, Setelah kita bersyukur rasakan dampak energi positif dalam tubuh kita.
Ketika energi positif itu semakin tumbuh dan mengikis energi negatif yang bisa menghabiskan energi, tidak mampu berfikir cermat, maka akan timbul tubuh yang relax, pikiran yang jernih sehingga lebih mudah untuk selesaikan tanggung jawab kita. Setelah kita rasakan itu mulailah melangkah sedikit demi sedikit, perlahan, ikuti prosedur – prosedur yang udah ada. Tanpa terasa beban – beban andapun terselesaikan.
Masih ada bonus juga dari Allah "Barang siapa bersyukur kepada Ku (Allah) maka Aku akan menambah nikmat kepadamu"
Jangan pernah berhenti mencari jalannya syukur. Selalu ada hikmah dalam setiap peristiwa yang kita alami. Kalau kita ingat Allah, Allah pasti akan membantu, kalau kita dekat dengan Allah, Allah jauh lebih dekat dengan kita
Demikian semoga saudara sekalian bisa menjadi hamba yang ahli bersyukur, sehingga anda akan menuai manisnya hidup ini..
Writted by: H. Akmaluddin Akbar