Kepada Anakku Muhammad Sherafgan Habibullah el-Dzaky tersayang,
Pesan ini Abi tulis disampingmu saat kamu terlelap tidur sambil sesekali tersenyum, Abi khusnudzon kamu sedang mimpi indah malam ini
Mungkin kamu belum bisa membaca pesan Abi ini, tapi suatu saat ketika kamu telah bisa membaca dan mengerti tentang arti kehidupan ini InsyaAllah kamu akan bisa memahaminya.
16 Februari 2013 ketika Abi menjalin ikatan suci dengan mamamu, dengan ridho dari orang tua Abi, Alhamdulillaah Abi semakin banyak dapat keajaiban Anugerah dari Allah, salah satunya adalah saat mamamu mengandung Habibie, kamu harus bangga dengan Om Faiz, yang sudah memberi nama panggilan “Habibie” saat kamu didalam kandungan Mamamu.
Abi harap kamu akan senang menjelajahi hikmah kehidupan ini, sebagaimana Abi yang banyak belajar dari kehidupan ini. Dalam kehidupan ini kamu harus tau nak, kadang mudah kadang susah, kadang susah kadang mudah, tapi kamu harus tetap dapatkan jalannya syukur, agar kamu selalu diberi jalan keluar dan selalu mendapatkan Anugerah dari Allah.
Abi ingin minta maaf dalam kesempatan ini, disaat Habibie dalam kandungan mama, Abi terlalu sering meninggalkan Habibie dan Mama. Kadang Mamamu menegur dan mengingatkan Abi saat belum menyapa apalagi membacakan Qur’an untukmu. Kadang Abi merasa malu denganmu nak, disaat mamamu memanggil Habibie, kamu memberi respon dengan “menendang” menyentuh belaian tangan mamamu, tapi ketika Abi ajak bicara, seolah kamu malu menampakkan diri, bahkan Abi kadang iri dengan Om Faiz yang setiap menyapamu langsung kamu balas sapaannya :’)
Habibie, kamu anak yang cerdas (seperti namamu el-Dzaky) sejak didalam kandungan, disaat kamu tahu Abi harus sering pergi, kamu tidak pernah neko-neko membuat mamamu repot/ngidam, Alhamdulillaah kamu benar-benar bisa membuat Abi tenang dimanapun Abi berada. Bahkan disaat mamamu hamil tua, Abi sering berpesan “Habibie jangan keluar dulu ya kalau Abi pas tidak ada dirumah”, karena Abi sangat menginginkan bisa menunggui kelahiranmu nak.
15 Februari malam, saat Abi mendapat kabar bahwa acara besok pagi diundur karena ada hujan abu Kelud, Abi secara spontan langsung berteriak kepadamu “Habibieeee… Besok Abi libuuuurrr… Ayo kalau mau keluar Abi InsyaAllah pas bisa nunggui” dan Mamamu pun menyaut sambil memegangi perutnya, “iya Habibie, besok itu ulang tahun pernikahan Mamah sama Abi yang pertama, jadi kamu bisa jadi kado 1 tahun pernikahan dari Allah”
Subhanallaah, malam itu juga kamu memberi tanda minta keluar, tapi berhubung kamu anak yang taat orang tua, kamu gak keluar-keluar sampai tanggal 16 Februari, tepat ditanggal pernikahan Abi dengan Mamamu :’D
Abi itu orang yang gak kuat dengan darah, bahkan Abi bisa pingsan kalau lihat darah nak.. tapi Abi sudah punya komitmen, saat kamu lahir Abi ingin melihatmu, dan Abi ingin kamu tahu, Abi InsyaAllah akan tetap selalu berusaha hadir disisimu saat kamu butuh motivasi, Abi ingin menjadi orang pertama yang kamu lihat, itu sebagai “bayaran” Abi kepadamu yang selama didalam kandungan sering Abi tinggalkan.
Belum berhenti disitu nak, Abi masih harus meninggalkanmu disaat kamu harus dirawat untuk disinari, karena saat itu udara kotor dengan abu gunung kelud. Setiap hari sebelum Abi pergi selalu berusaha menyempatkan hadir menjengukmu di Rumah sakit, membacakan Qur’an untukmu, disaat itulah yang tadinya kamu menangis, Alhamdulillah langsung terdiam mendengarkan Firman Allah dan doa dari Abi.
Dalam perjalanan, Abi tak kuasa menahan air mata nak, kadang Abi merasa begitu jahatnya Abi… Alhamdulillaah kamu punya Mama yang luar biasa, punya Jiddy-Jiddah, Oma-Opa, Om yang selalu peduli padamu. Mama kamu tak pernah mengeluh, bahkan dia selalu berusaha menghiburmu disaat Abi pamit padamu.
Abi tega melakukan itu semua bukan karena mengejar keduniaan nak, Abi gak akan sudi meninggalkanmu dalam kondisi seperti itu jika hanya untuk mencari uang. Abi melakukan itu karena Abi berharap Intansurullahayansurkum nak.. Kamu harus bersyukur kepada Allah, kamu telah banyak diberi kemudahan. Abi-Mama dan keluarga Alhamdulillaah juga banyak diberi pertolongan dengan lantaran berjuang dijalan Allah.
Setiap pagi, Abi selalu berusaha mengendongmu, membacakan Qur’an sebelum Abi pergi, dan saat pulang kamu sudah terlelap, tapi kamu harus tahu nak, setiap Abi pulang dan menengok di tempat tidurmu, kamu selalu melempar senyum memberikan hadiah untuk Abi. Sejak bayi bahkan dalam kandungan saja, kamu sudah menunjukkan jiwa perjuangan, meski kamu tak ikut kemanapun Abi pergi, meski kamu tak merasakan pahitnya dicaci, dimaki, dibenci dalam perjuangan, kamu memang pantas punya nama Sherafgan, karena kamu anak yang tangguh, tak pernah mengeluh, dan selalu kuat memotivasi Abi dalam perjuangan.
Meski kamu harus tahu nak, Abi sering harus menahan marah, emosi saat mendapat perlakuan yang tak meyenangkan, bahkan difitnah. Bukan marah karena abi dijatuhkan, tapi yang membuat marah, saat ingat kamu nak, begitu jahatnya mereka pada anakku, anakku sudah berkorban untuk mereka, dia harus rela ditinggal Ayahnya untuk mengurusi dan memperjuangkan orang-orang yang tak dikenalnya, orang-orang yang dianggap Saudara oleh Ayahnya, tapi dengan keangkuhannya dengan sombongnya mereka tidak menghargai perjuangan ini. Allah Maha Kuasa Nak… Allah Maha Melihat… Abi yakin InsyaAllah kamu akan jadi anak, dan punya wibawa dan jiwa yang besar.
Habibullah, kekasihnya Allah
Habibie akan belajar, Allah itu kalau Cinta pada kita, pasti akan memberi ujian, baik itu ujian yang menyenangkan atau tidak menyenangkan. Kalau Habibie benar-benar mencintai Allah, Habibie harus buktikan, Habibie tidak boleh mengeluh, Habibie harus mencari jalannya syukur dan buktikan kepada Allah, Habibie sungguh-sungguh menCintai Allah. Dengan begitu Allah akan melimpahkan Rahmat dan PertolonganNya pada kita :’)
Habibie, pada kesempatan ini Abi ingin minta maaf jika selama ini sering meninggalkan Habibie, Abi juga bersyukur atas dukungan dan motivasi dari Habibie selama ini. Jangan mundur nak kalau diuji, jangan takut nak saat ada kesulitan. Kamu harus tetap berani dan semangat berjuang. Ingat sejak kecil kamu sudah berani, tangguh dan kuat saat berjuang, saat kamu kesulitan untuk keluar dari rahim mamamu, ingatkah saat Abi mengatakan “Tenang nak, Abi sudah doa, ada Allah yang akan menolongmu, tidakkah kamu lihat para Malaikat telah mendampingimu” dan Alhamdulillah kamu langsung keluar. Ingatkah kamu saat kamu menangis ketakutan didalam box penyinaran itu sendirian, Abi selalu membisikkan ditelingamu “Nak, kamu jangan takut, Abi sudah doa, kamu InsyaAllah akan dijaga Malaikat-Malaikatnya Allah, ada Allah nak yang Maha Menyayangi” dan seketika itu tangisanmu berhenti.
Bangkit nak, buat Abi-mama dan keluarga bangga dan bersyukur dengan perjuanganmu, buat Abi-Mamamu mendapat banyak jariyah dari amalmu. Yakinlah dengan Habibie selalu berusaha untuk Intansurullah, kamu pasti ditolong dan dibahagiakan oleh Allah. Doa orang tua itu mustajab nak, kamu harus yakin itu, sebagaimana Abi selalu membuktikan mustajabnya doa orang tua Abi.
I love you anakku Habibie
Writted by: H. Akmaluddin Akbar