Hari ini adalah momen bersejarah bagi saya.. . Ini adalah pertama kalinya saya ke kampus naik motor setelah hampir 2-3 tahun sy tdk menjalaninya. Bukan karena gengsi, sbenernya karena pernah trauma waktu jatuh di jalan raya.
Ketika helm dan jaket kulit (pinjaman..hehe) sdh sy pakai rasanya seperti kembali muda.. Pdahal sekarang juga masih muda.. Lebih tepatnya tambah ganteng.. Alhamdulillaah.. . Perjalanan yg mengasyikan yg sdh lama tidak saya rasakan. Kepot kiri, kepot kanan, gas pol, rem mentul.. Seruuu!
Singkat cerita dalam perjalanan pulang saya mampir ke POM Bensin. Saya langsung berhenti didepan mesin Pertamax. Begitu saya buka jok motor dan ditanya isi berapa? Saya bilang 20rb (2liter). Saya sibuk mencari uang dikantong. Saya baru sadar ternyata dia tidak segera membuka tutup bensin saya. Saya pikir sama dengan mobil yg akan dibukakan. Akhirnya karena saya tidak segera membukanya petugas itu yg membuka. Begitu selesai mengisi dan saya membayar, bukanya ditutup tapi dia langsung pergi.
Hikmah yg ingin saya ambil dari sini adalah bukannya saya ingin dilayani bak juragan. Meskipun pada hakikatnya semua manusia senang dilayani (dihormati), apalagi ada istilah "pembeli adalah raja". Bukan itu yg saya harapkan. Toh bukan masalah jika saya harus buka dan tutup sendiri pengaman tanki itu. Hanya saja saya merasa ada "kasta" di pom bensin ini dan mungkin selama ini saya baru menyadarinya.
Setiap kali mau isi bensin mobil, pelayan menyambut dengan ramah, membukakan tutup tanki dan setelah selesai menutupnya kembali sambil memberi senyum dan terimakasih. Tapi itu ternyata tidak berlaku bagi motor. Mereka buka sendiri, tutup sendiri, wajah pelayan pom sendiri datar2 saja dan kadang menunjukan kelelahan.
Saya berharap itu tidak terjadi kepada kita dalam melayani sesama. Tak selamanya kita berada dalam posisi yg harus dilayani, tapi kadang kita juga harus melayani. Kalau ingin dihormati orang lain maka hormatilah orang lain. Kalau ingin diperlakukan baik maka berbuat baiklah pada orang lain. Terlebih bagi mereka yg membutuhkan, seperti fakir-miskin, seharusnya pelayanan untuk mereka lebih ditingkatkan dan diperhatikan, bukannya malah diremehkan apalagi diabaikan.
Akhirnya saya pun Alhamdulillaah bisa sampai rumah dgn selamat meskipun pinggang pegel2..hehe..
Semoga kebarokahan selalu menaungi kita dan keluarga.. Aamiiin
Writted by: H. Akmaluddin Akbar