Beberapa kaum liberalis, non muslim dan bahkan muslim sendiri bertanya, Tuhannya orang Islam kok jahat banget sih, dikit-dikit punishment, punishment, punishment (hukuman)! Bahkan Dia berfirman jika menyekutukanNya atau menyembah Tuhan selain Dia maka kita akan dimasukkan ke dalam neraka, selamanya tanpa ampunan. Gak Adil! Bahkan seorang ayah yang anaknya melupakannya pun bisa memberi ampunan, kenapa Tuhan tidak?
Jangan terburu emosi... Kenapa kita menganggap banyaknya hukuman atas perbuatan dosa itu merupakan sebuah egoisme? Kenapa kita tidak merubah stigma bahwa punishment itu sebagai wujud kasih sayang? Tebak mana yang merupakan kasih sayang :
Ibu : Nak kalau kamu mau ngerampok di toko sebelah silahkan gapapa.. mama maafin kok, atau kalau mau perkosa cewe, mabok, bunuh anak orang, its oke! mama kan pemaaf...
atau ini,
Ibu : Nak, kalau kamu sampai mencuri, membunuh, berbuat asusila bahkan cuma niat sekalipun mama ga akan tanggung-tanggung buat ngurung kamu di kamar selamanya!
Mana yang kasih sayang, yang pertama atau yang kedua? Keliatannya jahat banget hukuman yang kedua, tetapi dengan ancaman itu si anak pasti akan berfikir dua kali untuk berbuat kejahatan tersebut.
Tapi kan kasihan yang ga beribadah kalau dia dimasukin neraka! padahal setahu gw dia orangnya baek... Egois banget..
Tebak mana yang egois..
Guru : Hy anak2, besok ujian! terserah kalian mau belajar ato engga, karena kalian mau jawab benar atau salah gak akan Bapak koreksi, jadi terserah bapak ngasih nilainya ya...
atau ini,
Guru : Hy guys, besok ujian, kalau kalian ga bisa menjawabnya dengan benar maka bapak akan kasih nilai 0 dan yang bisa menjawabnya dengan benar bapak kasih 10, maka jangan lupa belajar!
Mana yang egois? kasihan banget kan yang udah belajar susah-susah tapi mereka disama ratakan dengan yang gak belajar? pasti kalian akan teriak2 gak terima! Pak Guru gak adil! (yang kuliah pasti inget gimana rasanya sama Dosen yang suka nge-random nilai)
Maha Baik dan Adilnya Tuhan tentu lebih Agung daripada mereka (Ibu dan Guru) Allah memberi hukuman dan neraka bagi orang yang beriman bukan karena Dia tidak sayang, namun karena Dia sangat sayang. Dia menginginkan kehidupan yang lebih baik di muka bumi, sehingga Dia harus memberi peringatan kepada kita agar tidak berbuat hina dan rusak. Dia harus menepati janjiNya, memberi justice, keadilan di hari akhir nanti, sehingga setiap orang akan menerima sesuai dengan amal kebaikan yang dia perbuat di dunia.
Lalu kenapa hanya orang Islam? Maksud saya, kenapa Allah tidak mengampuni kepada orang yang tidak beriman atau menyekutukanNya padahal dia berbuat baik?
Sedikit gambaran,
ketika Ibu kamu sakit jantung, lalu kamu datang ke seorang dokter spesialis jantung, dokter itu memberi kamu resep, dan dia bilang, kalau kamu tidak segera melaksanakan resep ini, maka nyawa Ibumu tidak akan lama lagi. Lalu tiba2 ada dokter spesialis paru yang datang menawarkan resep lain untukmu, pakai resep ini saja gapapa, atau kamu bisa mencampurnya... toh sama2 obatnya... Lalu dokter spesialis jantung memberimu peringatan, Jangan! kalau kamu sampai mencampur obat itu atau memberi obat itu ke Ibu kamu, maka sakitnya akan tambah parah, dan dia akan menemui ajalnya lebih cepat! Kalau kamu ga mau ikutin perintah saya, maka jangan harap ibumu akan sembuh.
Mana yang kamu pilih? Tetap di dokter jantung? Atau ke dokter Paru? Atau mau mencampurnya? toh sama-sama obat... gapapalah campur2, atau pake obatnya dokter paru.. toh kayanya obatnya dokter paru lebih enak, gak pait, ga banyak larangan dsb...
Islam adalah agama akhir, Akhiruddin (The last Religion) yang dibawa oleh Baginda Nabi kepada umat manusia. Ketika kita hidup di zaman Musa AS maka kita wajib bersaksi padanya, ketika kita hidup di zaman Jesus AS maka kita wajib bersaksi padanya, dan begitupula ketika kita hidup di zaman Muhammad SAW... Tuhan tidak ingin membuat banyak agama di muka bumi, Tuhan hanya menginginkan kebaikan di muka bumi sehingga Tuhan lebih tahu mana jalan yang harus ditempuh manusia pada zamannya.
Ingat, Allah tidak membutuhkan kita, namun kitalah yang membutuhkan Allah, walaupun kita tidak beriman padanya, maka tidak akan memiskinkanNya ataupun menghinakanNya. Kitalah yang nanti akan hina dihadapanNya. Di hari akhir, hari pembalasan, yaumul jaza'.
NB :
"Bukan berarti ketika saya mengatakan selain Muslim tidak akan masuk surga lalu berarti saya menyalakan api permusuhan kepada non-muslim" Tidak, sama sekali tidak. Lakum dinukum waliyadin, Agamamu agamamu, Agamaku agamaku. Setiap agama mempunyai keyakinannya sendiri mengenai konsep surga neraka, sehingga jangan paksakan kami untuk menjadi liberal atau pluralis dengan mengatakan "asal berbuat baik maka kita akan masuk surga, orasah solat sing penting eling (tidak usah shalat yang penting ingat) atau ada banyak jalan menuju Tuhan, atau aku percaya tuhan maha baik, jadi semua orang akan masuk surga".
Walaupun tidak sepaham perihal surga dan neraka, namun persatuan dan persaudaraan di dunia harus tetap dibangun. Karena Allah menyukai hamba yang berbuat baik dan adil.
Writted by: Hafidz Ibnu Thoyyibun