Diceritakan Nabi Isa AS pernah berkata, "Cinta dunia
adalah sumber segala kesalahan. Di dalam harta kekayaan itu penyakit yang
banyak sekali. Orang-orang yang ada disekitarnya bertanya, " Apakah
penyakit itu?" Beliau menjawab, "Pemiliknya tidak akan selamat
dari sifat berbangga diri dan angkuh. "Mereka berkata, "Bagaimana
jika bisa selamat?" Nabi Isa AS menjawab, "Dia akan sibuk mengurusnya
dan terlupakan dari dzikir kepada Allah." Cinta dunialah yang memakmuran
neraka dengan dipenuhi oleh para pelakunya. Zuhud terhadap dunialah yang
memakmurkan surga dengan para pelakunya. Mabuk karena cinta dunia lebih
berbahaya dari pada mabuk karena minum arak. Seorang yang mabuk karena cinta
dunia hanya akan sadar ketika ia berada dikegelapan lahad.
Yahya
bin Mu'adz berkata, "Dunia itu arak setan. Barangsiapa mabuk karenaya
niscaya tidak akan sadar sampai ia berada diantara orang-orang yang sudah mati,
menyesal bersama orang-orang yang merugi."
Paling
tidak, cinta dunia akan melengahkan seseorang dari cinta kepada Allah SWT dan
berdzikir kepadaNya. Nah barangsiapa dilengahkan oleh harta bendanya
termasuklah ia ke dalam kelompok orang-orang yang merugi. Dan hati, jika telah
lalai dari dzikrullah pasti setan menguasainya, dan disetir sesuai kehendaknya.
Setan akan menipunya sehingga ia merasa telah mengerjakan banyak kebaikan,
padahal ia baru melakukan sedikit saja. Abdullah bin Mas'ud berkata,"Bagi
semua orang didunia ini adalah tamu, dan harta itu adalah pinjaman. Setiap tamu
pasti akan pergi lagi dan setiap pinjaman pasti harus dikembalikan." Para
ulama berkata ,"Cinta dunia itu pangkal segala kesalahan dan pasti merusak
agama ditinjau dari berbagai sisi :
Pertama, mencintainya akan mengakibatkan
mengagungkannya. Padahal disisi Allah SWT dunia ini sangatlah remeh. Termasuk
dosa besar, mengagungkan sesuatu yang dianggap remeh oleh Allah SWT"
Kedua. Allah SWT telah melaknatnya,
memurkai, dan membencinya, kecuali yang ditujukan kepadaNya. Barangsiapa
mencintai sesuatu yang telah dilaknat, dimurkai, dan dibenci oleh Allah SWT
berarti ia menyediakan diri untuk mendapat siksa, kemurkaan Allah SWT, dan juga
kebencianNya.
Ketiga, orang yang cinta dunia pasti
menjadikannya sebagai tujuan akhir dari segalanya. Pun ia akan berusaha
semampunya untuk mendapatkannya. Padahal seharusnya ia melakukan itu untuk
sampai kepada Allah SWT, sampai ke akhirat. Ia telah membalik urusan dan juga
hikmah. Dalam hal ini ada da kesalahan. Pertama, ia menjadikan sarana sebagai
tujuan . Kedua, ia berusaha mendapatkan dunia dengan amalan akhirat.
Bagaimanapun ini adalah sesuatu yang terbalik, keliru, dan buruk. Hatinya
benar-benar terbalik total. Begitulah cinta dunia. Ia bisa menghalangi
seseorang dari pahala. Bisa merusak amal. Bahkan bisa menjadikannya sebagai
orang yang pertama kali masuk neraka.
Keempat, mencintai dunia akan menghalangi
seorang hamba dari aktifitas yang bermanfaat untuk kehidupan di akhirat. Ia
akan sibuk dengan apa yang dicintainnya. Sehubungan dengan ini manusia terbagi
menjadi beberapa tingkatan:
1.
Ada diantara mereka yang disibukan oleh kecintaannya dari iman dan syariat.
2.
Ada yang disibukan dari melaksanakan kewajiban2nya.
3.
Ada yang disibukan sehingga meninggalkan kewajiban yang menghalanginya untuk
meraih dunia, walaupun ia masih melaksanakan kewajiban yang lain.
4.
Ada yang disibukan sehingga tidak melaksanakan kewajiban dengan sebaik-baiknya.
Dikerjakan bukan pada waktu yang tepat.
5.
Ada juga yang disibukan sehingga kewajiban yang dilaksanakan baru sekedar
lahirnya saja. Para pecinta dunia sangatlah jauh dari ibadah yang terkumpul
disana lahir dan bathin.
6.
Paling tidak, seorang pecinta dunia akan melalaikan hakekat kebahagiaan seorang
hamba. Yaitu kosongnya hati selain untuk mencintai Allah SWT dan
diamnya lisan selain berdzikir kepadaNya. Juga, tepatnya hati dengan lisan dan
tepatnya hati dan lisan dengan Rabbnya.
Begitulah
kerinduan dan kecintaan kepada dunia pasti membahayakan kehidupan akhirat, dan
begitu pula sebaliknya.
Kelima, mencintai dunia menjadikan dunia
sebagai harapan terbesar seorang manusia.
Keenam, pecinta dunia adalah manusia
dengan azab paling berat. Mereka disiksa di tiga negeri; di dunia, di barzakh,
dan di akhirat. Didunia mereka diazab dengan kerja keras untuk mendapatkannya
dan persaingan dengan orang lain. Adapun dialam barzakh mereka diazab dengan
perpisahan dengan kekayaan dunia dan kerugian yang nyata atas apa yang mereka
kerjakan. Di sana tidak sesuatu yang menggantikan kedudukan kecintaannya kepada
dunia. Kesedihan, kedukaan, dan kerugian terus menerus mencabik-cabik ruhnya,
seperti halnya cacing dan belatung melakukan hal yang sama kepada jasadnya. Dan
pecinta dunia diazab di kuburnya dan juga pada hari pertemuan dengan rabbnya.
Allah SWT.
Ketujuh, orang yang rindu dan cinta
kepada dunia sehingga lebih mengutamakannya daripada akhirat adalah makhluk
yang paling bodoh,dungu,dan tidak berakal. Karena mereka mendahulukan khayalan
dari pada kenyataan, mendahulukan kenikmatan sesaat daripada kenikmatan yang
abadi, dan mendahulukan negeri yang fana daripada negeri yang kekal itu dengan
kenikmatan semu. Manusia yang berotak tentunya tidak akan tertipu dengan hal
semacam ini.